PLBN Motaain Jamin Pengecekan Impor Komoditi Pertanian hanya 30 Menit

    PLBN Motaain Jamin Pengecekan Impor Komoditi Pertanian hanya 30 Menit

    MOTAAIN – Langkah progresif telah diambil oleh Administrator PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Motaain, Engelberthus Klau, yang menegaskan bahwa proses pengecekan impor komoditi pertanian kini dapat diselesaikan dalam waktu singkat, hanya 30 menit.

    Hal itu diungkapkannya dalam rapat Sosialisasi SOP Terminal Barang Internasional Mota'ain di Gedung Utama PLBN Mota'ain pada Rabu, 31 Januari 2024.

    Dalam rapat tersebut, Engelberthus Klau menyatakan komitmen penuh terhadap upaya memperbaiki efisiensi sistem.

    "Kami siap melakukan pengecekan impor komoditi pertanian dan menjamin prosesnya dapat dilakukan dalam waktu 30 menit, " tegasnya.

    Rapat tersebut juga menghadirkan berbagai pihak terkait, seperti Bea Cukai dan Karantina Pertanian. Dalam rapat itu, salah satu anggota CIQS yakni Bea Cukai mendorong agar ada kesesuaian aturan kepabeanan dalam SOP TBI Motaain. Menurut Bea Cukai, hal ini penting untuk menghindari masalah penimbangan barang yang berlebihan.

    CIQS (Customs/bea cukai, Immigration/imigrasi, Quarantine/karantina, dan Security/keamanan), yang terdiri dari beragam agensi pemerintah, turut serta aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di pintu masuk negara, termasuk di PLBN Motaain.

    "Kami memahami pentingnya harmonisasi aturan dalam proses ini untuk mencegah masalah penimbangan barang yang berlebihan, " tukasnya.

    Perlu dicatat bahwa peningkatan efisiensi dalam proses pengecekan impor komoditi pertanian merupakan bagian integral dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kinerja PLBN dan memperkuat kontrol perbatasan.

    Engelberthus Klau menegaskan komitmen PLBN Motaain dalam menyediakan layanan yang cepat dan tepat bagi para pelaku usaha yang terlibat dalam perdagangan internasional, terutama dalam sektor pertanian.

    Dorongan dari Bea Cukai dan Karantina Pertanian juga mencerminkan kesadaran kolektif akan pentingnya kesesuaian aturan dan kelengkapan dokumen dalam proses pengecekan, terutama dalam era di mana teknologi informasi semakin menjadi bagian integral dari proses tersebut.

    CIQS, sebagai garda terdepan di pintu masuk negara, memainkan peran krusial dalam menjaga keamanan dan ketertiban di perbatasan. Kehadiran mereka di PLBN Terpadu, bandar udara, dan pelabuhan merupakan bentuk nyata dari upaya pemerintah untuk melindungi kedaulatan dan keamanan nasional.

    Dalam konteks di PLBN Mota'ain, harmonisasi antara berbagai lembaga yang tergabung dalam CIQS menjadi kunci untuk memastikan bahwa proses pengecekan impor komoditi pertanian dapat berlangsung dengan lancar dan efisien, tanpa mengabaikan aspek keamanan dan kepatuhan.

    Dengan jaminan pengecekan impor komoditi pertanian dalam waktu 30 menit, PLBN Motaain menandakan langkah maju yang signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan pelayanan di pintu masuk negara. 

    Dorongan dari berbagai pihak terkait, termasuk Bea Cukai dan Karantina Pertanian, menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang adil, transparan, dan efisien.

    Sebagai bagian dari CIQS, PLBN Motaain memainkan peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di perbatasan, sambil terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat dan pelaku usaha. 

    Langkah ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat integritas dan kedaulatan negara dalam perdagangan internasional

    Paman Adam 

    Lutfi Adam

    Lutfi Adam

    Artikel Sebelumnya

    Kapolres Batang Kenalkan Tagline Baru 'Polres...

    Artikel Berikutnya

    Jadi Figur Penting di TKN, Maruarar Sirait...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Pasiops Kodim 1710/Mimika Pimpin Apel Kesiapan Pasukan TNI Pada Pengamanan TPS Pemilukada Tahun 2024 BKO Polres Mimika
    Yakinkan Dapat Berjalan Dengan Lancar Dan Aman, Dandim 1710/Mimika Dampingi Wakapolda Papua  Pantau Langsung Pemungutan Suara Di TPS
    Hidayat Kampai: Nepo Baby, Privilege yang Jadi Tumpuan Kebijakan Publik?

    Ikuti Kami